Kamis, 26 Agustus 2010

Lubang Hitam Telan Bumi Lebih Lambat


Click Here
Teknologi
[Bookmark this] [Print this page] [Send to mail]
13/01/2010 - 07:12
[increase] [decrease]
Lubang Hitam Telan Bumi Lebih Lambat
Syamsudin Prasetyo




INILAH.COM, Jakaarta - Fenomena astrofisika yang menarik adalah lubang hitam yang mahadahsyat. Massa densitas tinggi itu mampu memakan segala materi dengan gravitasi yang sangat kuat.

Telah diketahui bahwa lubang hitam berada di tengah galaksi Bima Sakti. Dengan sebutan Sagittarius A*, lubang hitam ternyata lebih lemah dari dugaan awal dilihat dari kemampuannya menangkap massa yang signifikan.

Lubang hitam dibatasi oleh lusinan bintang muda. Lubang hitam juga menarik gas keluar dari bintang-bintang muda ini, tetapi hanya sebagian kecil persentase dari aliran kekuatan yang sangat besar.

Estimasi sebelumnya menghitung tingkat konsumsi hanya 1% dari gas yang ada di bintang. Saat ini studi terbaru degnan menggunakan data observasi X-ray Chandra NASA, telah menemukan bahwa lubang hitam menelan lebih kecil daripada angka sebelumnya, yakni hanya sebesar 0,01% dari hasil indikasi model.

Data yang diobservasi memberikan kemampuan pengembangan model yang akhirnya menjelaskan perilaku energik di dalam wilayah antara bintang muda dan horizon tengah lubang hitam.

Model terbaru memberikan pengetahuan lebih banyak gas yang terdorong keluar daripada yang tersedot masuk. Secara kebetulan piringan tambahan lubang hitam menjadi lebih panas selama proses penyedotan gas densitas tinggi terjadi.

Beberapa gas ini lari menjauh, bertabrakan dengan partikel gas tetangga dalam bentuk angin. Fenomena yang dikenal sebagai radiasi itu semakin memanas dalam tekanan yang ada di sekeliling lubang hitam dan menciptakan dorongan keluar gas dari lubang hitam. Sebagai hasilnya lubang hitam hanya mampu memakan sangat sedikit jumlah gas yang ada.

Hal tersebut adalah berita bagus bagi bumi, karena lubang hitam di galaksi Bima Sakti berpotensi menyedot segalanya termasuk bumi, maka menjadi semakin mengurangi kekhawatiran mengingat kemampuan lubang hitam yang sebenarnya. Dengan ketakutan yang berkurang terhadap lubang hitam, maka bisa mengalihkan perhatian kepada lubang hitam mikro dan Hadron Collider.

Studi terbaru tersebut adalah usaha terbaik observasi X-ray Chandra NASA. Observasi mampu menghitung kekayaan data, hampir mendekati satu juga detik rekaman. Sebagian besar data tersebut diperoleh dari gas yang berjalan dari sisa supernova.

Diantara fenomena menakjubkan lainnya yang diobservasi adalah filamen X-ray. Filamen diperkirakan sebagai hasil interaksi struktur magnetik raksasa dengan kekuatan energi elektron yang diproduksi oleh pulsar. Fenomena aneh ini disebut sebagai nebula angin pulsar.

Fakta terbaru tentang Sagittarius A* disampaikan dalam pertemuan ke-215 Masyarakat Astronomi Amerika oleh Roman Shcherbakov dan Robert Penna dari Universitas Harvard dan Frederick K Baganoff dari Institut Teknologi Massachusetts.[ito]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar